Pemasangan Bekisting Kolom



Kolom merupakan suatu elemen srtruktur tekan yang memegang peranan penting dalam suatu bangunan,sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya(kolappse)lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total(total colappse).Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada 2 jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis:

1.Kolom utama adalah kolom yang fungsinya menyanggah beban diatasnya.Untuk rumah tinggal disarankan kolom utamanya 3,5 meter.Hal ini dimaksud agar dimensi balok untuk menopan lantai tidak terlalu besar.Apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter,maka struktur bangunannya harus dihitung.Sedangkan untuk rumah tinggal lantai 2,dimensi kolom yang dipakai biasanya 20/20 dengan tulangan pokok 8 dia 12 m,dengan besi begel dia 8-10 mm.

Keterangan:8 dia 12 mm=Besi 12 mm jumlahnya 8 buahdia 8-10=Besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm


2.Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar stabil.Jarak kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan bata(sudut sudut  dinding).SK SNI T-15-1990-03 Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya adalah menyanggah beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.Struktur dalam kolom dibuati dari besi dan beton.Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.


Jenis-jenis kolom ada 3,yaitu:


1.Kolom Ikat(Tie Collumn) adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang lateral.Kolom ini merupakan kolom beton yang diberi tulangan dengan batang tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan sengkang lateral.Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2.Kolom Spiral(Spiral Column) menggunakan pengikat spiral.Bentuknya sama dengan kolom ikat,hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus sepanjang kolom.Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh,sehinggah mampu mencegah keruntuhan seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
3.Kolom Komposit(Composite Column) adalah struktur kolom komposit yang merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa dengan atau tanpa diberi batangan tulangan pokok memanjang.


Perencanaan bekisting
  1. Mempelajari struktur bangunan yang akan dibuat.
  2. Cek desain struktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal apakah ada yang perlu diubah atau disesuaikan.
  3. Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipakai.
  4. Pembuatan gambar shop drawing bekisting.
  5. Menghitung jumlah dan jenis material bekisting yang akan digunakan.
  6. Menghitung berapa jumlah biaya yang diperlukan untuk pekerjaan bekisting tersebut.
  7. Dari mana bekisting didatangkan, apakah mau membeli atau menyewa dari supplier. disini ada proses pengajuan penawaran dan negoisasi dengan penyedia bekisting.
  8. Bagaimana dan siapa tenaga kerja yang akan melakukan pengiriman, pemasangan dan pembongkaran.
  9. Proses evaluasi, apakah metode kerja, biaya, dan kualitas pekerjaan nantinya sudah bagus, jika belum maka perlu dilakukan inovasi atau pertimbangan untuk menggunakan tipe bekisting lain.
Pengadaan bekisting
  1. Kapan dan bagaimana cara pengiriman bekisting dari supplier atau pabrik ke lokasi proyek.
  2. Monitoring pendatangan material bekisting berdasarkan data kebutuhan saat perencanaan.
  3. Bagaimana penyimpanan form work di area proyek, apakah mau di stock dulu atau langsung dipasang.
Pemasangan bekisting
  1. Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing bekisting.
  2. Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau bahkan kegagalan struktur.
  3. Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
  4. Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran).
  5. Cek Perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.
  6. Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.
Pembongkaran bekisting
  1. Kapan bekisting bisa dibongkar?
  2. Bagaimana urutan pembongkaranya, ini dimaksudkan agar dapat membongkar dalam waktu yang lebih cepat.
  3. Untuk apa lagi bekisting yang sudah dibongkar, apakah mau di stock, dipakai lagi untuk pekerjaan selanjutnya atau dikeluarkan dari lokasi proyek.
Pembuangan bekisting
  1. Memilah-milah mana bekisting yang sudah tidak terpakai, ada material yang terpaksa dibuang ditempat sampah, ada yang bisa dijual kembali karena masih memiliki nilai harga jual.
  2. Sampai disini proses pekerjaan bekisting sudah selesai.

Begitulah kurang lebih urutan pekerjaan bekisting beton pada proyek konstruksi bangunan, jika da koreksi, tambahan atau hal-hal lain bisa dimasukan dibawah.Tengkiiuuuu..

Postingan populer dari blog ini

Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin

Memancang tiang pancang kayu 10/10-4 m menggunakan Hammer