Pekerjaan Plesteran











Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding,baik luar atau dalam bangunan dari pasangan bata merah atau bata cetak,yang berfungsi sebagai perata permukaan,memperindah dan memperkedap dinding.

Di dalam pelaksanaannya,pekerjaan plesteran dapat dibagi atas 3 lapis utama, yaitu
1) Lapis pertama yang disebut kamprotan dengan tebal 3 mm, dari campuran semen-pasir yang encer dan berfungsi untuk menyeragamkan permukaan dinding, pelekatan badan plesteran dan mengurangi penyusutan. 
2) Lapis kedua yang disbut badan plesteran setebal 6 – 10mm, dari campuran semen-pasir yang plastis berfungsi untuk mengatur kerataan plesteran permukaan dinding. 
3) Lapis ketiga yang disebut acian setebal 2 mm,dari pasta semen(dapat juga ditambah pasir halus)dan berfungsi sebagai penghalus permukaan dan pelindung dari pengaruh cuaca.

Sebab Diadakannya Plesteran;
Semen sebagai bahan pengikat dalam pembuatan aduk dan beton secara langsung dapat
mempengaruhi nilai teknis dan ekonomis dari bangunan sehubungan dengan kualitas, harga dan proporsi campuran yang digunakan. Pada pekerjaan pasangan bata dan plesteran dinding,jenis-jenis semen yang digunakan harus mempunyai karakteristik tertentu dan memenuhi spesifikasi sesuai dengan fungsinya antara lain mudah dikerjakan, panas hidrasi rendah dan tidak terjadi retak.Fungsi adukan dalam pasangan bata antara lain sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain, disamping dapat menghilangkan deviasi dari permukaan batanya untuk menyalurkan beban. Sedangkan fungsi adukan dalam plesteran untuk meratakan permukaan dinding dan melindunginya dari pengaruh cuaca.

Tujuan Plesteran;
1. Untuk merapikan permukaan dinding
2. Memperkuat pasangan bata
3. Menjaga suhu ruangan tetap stabil
4. Meratakan pasangan batu bata
5. Plesteran melindungi pasangan batu bata dari angin,hujan



Berikut ini contoh metode cara plesteran dinding yang baik:
  1. Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan plesteran.
  2. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan rata dalam kondisi  jenuh air.
  3. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.
  4. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
  5. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari.
  6. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan menggunakan alat jidar.
  7. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak terjadi keretakan dinding.
  8. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak rambut.

Postingan populer dari blog ini

Memancang tiang pancang kayu 10/10-4 m menggunakan Hammer

Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin

Pemasangan Bekisting Kolom